PUBLISHED ON MON JAN 31 2022

The Woman in the House Across the Street from the Girl in the Window

The Woman in the House Across the Street from the Girl in the Window

Dua hari yang lalu, 28 Januari 2022, Netflix mengeluarkan sebuah serial TV dengan judul yang barangkali tidak asing di telinga kebanyakan orang: The Woman in The House Across the Street from the Girl in the Window. Sewaktu saya menonton trailer serial TV ini untuk pertama kalinya, saya langsung secara otomatis mengaitkan serial ini dengan film The Woman in The Window, sebuah film yang dirilis pada platform yang sama bulan Mei tahun lalu.

Film ini memiliki keunikan sendiri buat saya: (1) judul film ini sangat mirip dengan The Woman in The Window dan baik film dan serial TV ini memiliki konsep cerita yang sama; (2) serial ini memiliki judul yang sangat panjang, barangkali merupakan serial TV keluaran Netflix dengan judul yang paling panjang (bahkan untuk seterusnya, saya akan menyingkat judul film ini menjadi TWITHATSFTGITW; bahkan singkatannya saja sangat panjang dan memusingkan!).

Impresi pertama waktu saya menonton trailer film ini adalah: judulnya yang sangat absurd dan film ini jelas-jelas menyalin konsep utama film The Woman in the Window. Bahkan dari judul saja sudah sangat mirip. Tapi, karena saya penasaran dengan serial TV ini, dan karena Kristen Bell dan Tom Riley, dua aktor keren yang bermain di serial ini, saya memutuskan untuk menonton film ini.

Kemiripan Konsep Cerita TWITHATSFTGITW dengan The Woman in the Window

TWITHATSFTGITW bercerita tentang seorang wanita bernama Anna Whitaker yang menghabiskan waktunya di rumah dan menonton aktivitas tetangganya dari jendela rumahnya. Salah satu tetangga yang sering Anna lihat adalah Niels, tetangga baru yang tampan dan tinggal di seberang rumahnya. Dia tinggal dengan seorang putri dan pacarnya, Lisa. Sampai suatu malam, Anna melihat sebuah pembunuhan di rumah tetangganya tersebut. Atau ... apakah dia benar-benar melihat pembunuhan tersebut?

Konsep cerita ini sangat mirip dengan film The Woman in the Window. Di film The Woman in the Window, diceritakan seorang psikiater bernama Anna Fox (diperankan oleh Amy Adams) yang tinggal di sebuah apartemen dan suka melihat aktivitas orang lain dari jendelanya. Dan pada suatu malam, Anna melihat sebuah pembunuhan yang terjadi di dalam rumah tetangganya.

Baik serial TV ini dan film the Woman in the Window sama-sama punya konsep yang sama: seorang wanita menyaksikan pembunuhan lewat jendela rumahnya.

Kedua, persamaan yang sangat jelas adalah nama karakter utamanya. Dalam serial TV TWITHATSFTGITW, karakter utamanya bernama Anna Whitaker. Dalam film The Woman in the Window, karakter utamanya bernama Anna Fox.

Ketiga, baik Anna Whitaker dan Anna Fox memiliki permasalahan yang sama: mereka sama-sama peminum berat dan sama-sama memiliki penyakit psikologis. Anna Whitaker memiliki fobia terhadap hujan, sementara itu, Anna Fox memiliki fobia terhadap lingkungan luar, sehingga dia harus menghabiskan waktunya di dalam rumahnya.

Di sepanjang cerita, baik Anna Whitaker dan Anna Fox harus melawan rasa takut dan trauma masa lalu, serta fobia mereka untuk dapat bertahan hidup dan menyelamatkan diri dan orang-orang yang dikasihinya.

Cara Serial TV Memutar Plot

Saya sendiri tidak memiliki ekspektasi apa apa untuk TWITHATSFTGITW, setelah melihat kemiripan konsep dengan film The Woman in The Window. Beberapa orang juga menganggap film ini sebagai ‘lelucon’ karena judulnya yang terdengar aneh dan sangat panjang. Tapi, karena rasa penasaran dan trailer-nya terlihat menarik, saya mencoba untuk menonton serial ini.

Karena kemiripannya, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak membandingkan TWITHATSFTGITW dengan The Woman in the Window. Kalau film The Woman in the Window sangat mengecewakan buat saya (saya bahkan sempat membuat thread ulasan singkat di Twitter tentang film ini), saya berharap TWITHATSFTGITW lebih baik dibanding film tersebut.

Ternyata ... memang TWITHATSFTGITW lebih baik dibanding The Woman in the Window, menurut saya. Menonton empat episode awal, serial ini cukup menarik. Kasus pembunuhan yang disaksikan oleh Anna Whitaker sendiri baru terjadi di episode kedua. Tapi, secara keseluruhan cerita ini tidak membosankan karena setiap episodenya hanya berdurasi sekitar 30 menit.

Keunggulan lain adalah dari segi plot dan jalan cerita. Serial ini memiliki total sebanyak 8 episode dengan masing-masing episode berdurasi tidak sampai setengah jam. Hal ini membuat alur cerita berjalan dengan cepat, tapi tidak membuat penonton bingung. TWITHATSFTGITW mengajak pembaca mengenal sosok Anna Whitaker lebih dalam, trauma yang dia alami serta motivasinya untuk menguak apa yang sebenarnya terjadi di malam ketika dia menyaksikan pembunuhan di rumah tetangganya.

TWITHATSFTGITW berhasil membuat penonton meragukan kredibilitas Anna Whitaker. Apakah dia bisa dipercaya atau tidak. Apakah dia memang benar-benar melihat pembunuhan di rumah tetangganya atau tidak, mengingat Anna Whitaker memiliki masalah psikologis dan peminum berat.

Keunggulan terakhir TWITHATSFTGITW dibanding The Woman in the Window: ketegangan yang dibangun sangat terasa dan serial ini mampu memutar-balikkan plot, membuat penonton bertanya-tanya siapa sebenarnya yang bersalah. Serial ini mampu membuat penonton bertanya-tanya siapa sebenarnya yang bersalah. Siapa yang sebenarnya merupakan pelaku kejahatan tersebut? Apa memang benar-benar ada kasus pembunuhan itu, atau apa itu hanya imajinasi Anna Whitaker?

Serial ini membuat saya sempat kebingungan dalam menebak apa yang sebenarnya terjadi. Sampai di episode ketujuh, ketika semuanya mulai terkuak, saya membuat catatan mental untuk memasukkan serial ini ke dalam daftar nominasi film dan series terbaik yang saya nonton tahun ini.

Sayangnya, serial ini hampir masuk ke daftar nominasi tersebut.

Serial TV yang Hampir Sempurna

Serial ini sangat mampu memutar balikkan plot dan ada beberapa lapis plot twist di dalam serial yang cukup membuat saya kaget. Setidaknya begitu sampai saya menonton episode terakhir. Ketika semuanya benar-benar terkuak, saya malah kecewa bagaimana serial tersebut mengakhiri cerita.

Saya berusaha menulis ulasan ini dengan tidak menguak bocoran atau spoiler serial ini. Namun, saya hanya bisa bilang bahwa, setelah menonton serial ini sampai habis, saya bisa bilang bahwa film ini banyak menyalin film The Woman in the Window. Konsep ceritanya yang sama, karakternya yang mirip, dan akhir cerita yang sangat mirip. Seharusnya penonton yang sudah menonton The Woman in the Window bisa menebak ending-nya, karena saya pun begitu dari sejak episode awal. Tapi, karena saya berekspektasi sesuatu yang berbeda, nama si pelaku ini tidak begitu saya perhatikan.

Ternyata, ending-nya persis seperti apa yang sempat saya tebak di bagian awal. Dan jujur, ini malah menjadi titik lemah serial ini. Untuk beberapa penonton*, ending*-nya sangat mudah ditebak. Mengecewakan.

Tapi, untuk sebagian lain, terutama yang belum menonton film serupa, seperti The Woman in the Window, akan menemukan plot twist di bagian ending cukup memuaskan dan mencengangkan.

TWITHATSFTGITW, The Woman in the Window dan The Girl on The Train

Konsep film TWITHATSFTGITW sebenarnya sudah tidak asing di dalam dunia misteri dan thriller: tentang seorang wanita yang menyaksikan sebuah pembunuhan tapi wanita tersebut tidak bisa dipercaya karena gangguan psikis dan halusinasi yang dimilikinya.

Mirip sekali dengan The Woman in the Window, TWITHATSFTGITW sebenarnya tidak begitu buruk. TWITHATSFTGITW mampu membangun suasana menegangkan, membuat saya sebagai penonton mencurigai beberapa orang sebagai pelaku pembunuhan, dan alur yang bergerak cepat dan tidak bertele-tele. Pendalaman karakter Anna Whitaker sebagai pemeran utama juga cukup ditunjukkan di sepanjang serial.

Tapi, karena ending-nya yang terlalu mirip dengan film yang serupa, dan juga mengecewakan, saya tidak bisa memasukkan serial ini ke dalam daftar serial terbaik di tahun ini. Untuk itu, saya hanya bisa kasih serial ini 7 dari 10 bintang.

Tambahan lain, saya pikir film ini akan jadi semacam limited series yang hanya punya satu season. Tapi, dari ending-nya, tampaknya bakal ada season selanjutnya! Walaupun kabar tentang ini masih belum resmi diumumkan oleh Netflix.

0 Comment

Post your comment here