All Book Blogs

gumrindelwald.com
The Defining Decade: Tentang Periode Terpenting dalam Hidup, Dilema Orang Usia 20-an dan Cara Menyikapinya
šŸ“š Book

The Defining Decade: Tentang Periode Terpenting dalam Hidup, Dilema Orang Usia 20-an dan Cara Menyikapinya

Pada akhir bulan Mei kemarin, saya membaca buku The Defining Decade yang ditulis oleh Meg Jay. Sebagai seorang psikilog yang banyak menangani klien berusia 20-an, Jay membahas topik yang paling banyak digalaukan bagi orang di usia tersebut. Dalam buku ini Jay tidak hanya menekankan kenapa usia 20-an sangat penting untuk hidup kita, tapi juga memberikan saran apa saja yang bisa kita lakukan selagi masih pada rentang usia tersebut agar kita tidak menyesal di masa depan.

Book Review: Wrong Place Wrong Time
šŸ“š Book

Book Review: Wrong Place Wrong Time

I spent the first week in July reading Wrong Place, Wrong Place by Gillian McAllister. The book has good premise and story concept, but the writing style seems to be a little bit off.

No Hard Feelings: Emosi di Di Dunia Profesional
šŸ“š Book

No Hard Feelings: Emosi di Di Dunia Profesional

Bulan Mei kemarin saya membaca buku No Hard Feelings karya Liz Fosslien dan Mollie West Duffy. Lewat buku ini, Liz dan Molli mengajak pemaca untuk menormalisasi emosi dan perasaan di dunia kerja. Buku ini juga memberikan tips mengelola emosi di pekerjaan kita, serta menekankan bahwa mengekspresikan emosi itu perlu, dengan cara dan di waktu yang tepat.

Review Buku Maybe You Should Talk To Someone
šŸ“š Book

Review Buku Maybe You Should Talk To Someone

Dua minggu pertama di bulan Juni saya habiskan untuk membaca Maybe You Should Talk To Someone. Buku ini memiliki daya tarik tersendiri buat saya karena lewat gaya bercerita yang ringan, Lori Gottlieb menceritakan kisah hidupnya sebagai terapis sekaligus sebagai seorang pasien terapi. Leat buku ini juga, Gottlieb banyak menguak hal-hal yang berhubungan dengan terapi, sekaligus menyelipkan teori-terosi psikologi dalam bahasa yang mudah dicerna orang.

Digital Minimalism: Decluttering Our Digital Life
šŸ“š Book

Digital Minimalism: Decluttering Our Digital Life

In February and March 2023, I read a book that I've been wanting to read since a really long time: Digital Minimalism. In this second book of Cal Newport I read, he reveals how the psychological trick social media utilizes to capture our attention. Therefore he introduces a new philosophy to tackle this: Digital Minimalism. And this is what I've been trying to do over the past few years.

On Confidence: Menguak Masalah Krisis Kepercayaan Diri
šŸ“š Book

On Confidence: Menguak Masalah Krisis Kepercayaan Diri

Tanggal 2 Januari 2023 kemarin, saya terjebak di dalam pesawat yang melintasi langit Medan - Jakarta selama 2.5 jam. Tidak banyak yang bisa dilakukan, jadi saya memutuskan untuk membaca seri The School of Life pertama saya: On Confidence. Topik yang cukup relate dengan saya pribadi, karena soal kepercayaan diri memang selalu jadi masalah utama buat saya. Dan alhasil, buku ini mengoreksi pemahaman saya soal kepercayaan diri itu sendiri!

Ulasan Buku Peak : Rahasia Menuju Kemahiran
šŸ“š Book

Ulasan Buku Peak : Rahasia Menuju Kemahiran

Selama bulan April 2022, saya membaca buku Peak yang ditulis oleh Anders Ericsson dan Robert Pool untuk menguak, apa yang sebenarnya membedakan orang yang andal di bidangnya dengan orang-orang biasa, dan faktor apa saja yang membuat seseorang andal di bidang tertentu. Di buku ini, Erisson dan Pool menyimpulkan bahwa deliberate practice-lah yang membuat seseorang jago di bidangnya. Malahan, faktor talenta dan kecerdasan bawaan lahir hanya memberikan pengaruh sangat kecil.

Ulasan Buku Think Again: Pentingnya Mengubah Pola Pikir secara Berkala
šŸ“š Book

Ulasan Buku Think Again: Pentingnya Mengubah Pola Pikir secara Berkala

Think Again merupakan buku yang sudah saya antisipasi untuk dibaca di bulan Maret ini. Ditulis oleh Adam Grant, buku yang terbit tahun lalu ini menuai banyak kiritik positif dan banyak dibicarakan oleh orang-orang. Di dalam buku ini, Adam Grant menegaskan pentingnya berpikir ulang dan mengubah pola pikir serta opini yang dirasa tidak lagi relevan. Kita seharusnya terus menerus merevisi pola pikir, pandangan dan opini-opini kita karena sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar seumur hidup.

Mengapa Kita Tidur : Penjelasan Saintifik tentang Tidur dan Mimpi
šŸ“š Book

Mengapa Kita Tidur : Penjelasan Saintifik tentang Tidur dan Mimpi

Pada bulan Februari yang lalu saya menghabiskan 24 hari membaca buku Mengapa Kita Tidur yang ditulis oleh Matthew Walker. Lewat buku ini, Walker mengupas habis-habisan mengenai tidur: apa yang terjadi saat kita tidur, khasiat yang diberikannya kepada manusia, serta apa yang terjadi bila kita melanggar mandat biologis ini. Buku ini sangat mengubah perspektif saya tentang tidur sehingga tidak berlebihan bila saya menobatkan buku ini sebagai salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini.

So Good They Canā€™t Ignore You : Kekeliruan dalam ā€œFollow Your Passionā€
šŸ“š Book

So Good They Canā€™t Ignore You : Kekeliruan dalam ā€œFollow Your Passionā€

Buku kedua yang saya baca di bulan Januari: So Good They Can't Ignore You yang ditulis oleh Cal Newport. Di dalam buku ini Newport mengajak pembaca untuk berpikir kembali tentang passion.

Make Time : 87 Tips Melakukan Hal Penting di Tengah Kesibukan
šŸ“š Book

Make Time : 87 Tips Melakukan Hal Penting di Tengah Kesibukan

Ulasan buku Make Time yang ditulis oleh Jake Knapp dan John Zeratsky. Buku ini adalah buku pertama yang saya baca di tahun 2022.

Ulasan Buku Educated : Esensi Penting Pendidikan lewat Cerita Tara Westover
šŸ“š Book

Ulasan Buku Educated : Esensi Penting Pendidikan lewat Cerita Tara Westover

Bila saya ditanya, buku apa yang paling berpengaruh dan memberikan kesan mendalam sepanjang umur hidup saya, Educated bakal jadi salah satu jawaban saya. Betapa tidak, buku ini adalah buku nonfiksi pertama yang saya baca. Di bulan Januari 2020, sewaktu saya berusia 19 tahun, saya memutuskan untuk membaca buku ini dalam versi Bahasa Inggrisnya.

Ulasan Buku The Outsider
šŸ“š Book

Ulasan Buku The Outsider

Pengalaman baca pertama kali dengan Stephen King. Kali ini saya membaca buku The Outsider. Besar ekspektasi saya untuk karya Stephen King yang satu ini, tapi rupanya buku ini di luar ekspektasi.

Pengalaman Baca War and Peace Leo Tolstoy
šŸ“š Book

Pengalaman Baca War and Peace Leo Tolstoy

Saya menghabiskan 21 hari pada bulan Mei lalu untuk membaca buku War and Peace karya Leo Tolstoy. Sejauh ini, War and Peace merupakan buku tertebal yang saya baca di tahun ini, dengan tebal sebanyak 1000 halaman. Setelah saya selesai membaca buku ini, saya dibuat emosional oleh Leo Tolstoy. Tolstoy berhasil membuat saya terpukau bagaimana beliau mengemas sejarah terpenting yang mengubah Rusia dalam bentuk literatur yang paling fenomenal yang pernah ada.